LIPUTAN KHUSUS:
Perusahaan Residivis Karhutla Kalteng Dilaporkan ke Polisi
Penulis : Aryo Bhawono
Empat perusahaan tersebut adalah PT. Industrial Forest Plantation, PT. Rimbun Seruyan, PT. Karya Luhur Sejati , dan PT. Globalindo Agung Lestari dengan total luas karhutla mencapai 3.650 hektare.
Karhutla
Sabtu, 14 Oktober 2023
Editor : Yosep Suprayogi
BETAHITA.ID - Koalisi Menolak Asap (KoMA) melaporkan empat perusahaan atas dugaan karhutla ke Polda Kalimantan Tengah. Empat perusahaan tersebut adalah PT. Industrial Forest Plantation, PT. Rimbun Seruyan, PT. Karya Luhur Sejati , dan PT. Globalindo Agung Lestari dengan total luas karhutla mencapai 3.650 hektare.
Anggota koalisi, yakni Walhi Kalimantan Tengah, Save Our Borneo (SOB), dan LBH Palangkaraya mendatangi Kantor Polda Kalimantan Tengah pada Jumat (13/10/2023). Mereka menyerahkan temuan dugaan karhutla di area konsesi milik empat perusahaan tersebut dan meminta Polda Kalimantan Tengah melakukan upaya penegakan hukum kepada empat perusahaan itu.
“Kami mendesak Polda Kalimantan Tengah untuk memproses laporan yang disampaikan KoMA dan melakukan upaya penegakan hukum kepada keempat perusahaan terkait kejadian karhutla di dalam areal izin,” ucap Direktur Eksekutif Daerah Walhi Kalimantan Tengah, Bayu Herinata, melalui rilis pers.
Analisa data spasial yang mereka lakukan menyebutkan empat perusahaan itu memberikan kontribusi terbesar dalam karhutla di Kalimantan Tengah. PT. Industrial Forest Plantation (IFP) memiliki areal terbakar seluas 441 hektare, PT. Rimbun Seruyan (RS) seluas 2.055 hektare yang terjadi di dua lokasi, PT. Karya Luhur Sejati (KLS) seluas 1.122 hektare yang juga terjadi di dua lokasi, dan PT. Globalindo Agung Lestari (GAL) seluas 32 hektare.
Keseluruhan total karhutla di dalam konsesi 4 perusahaan ini adalah 3.650 hektare.
Sedangkan analisis spasial karhutla di Kalimantan Tengah kembali oleh Walhi Kalimantan Tengah dengan menggunakan data titik panas pemerintah, menunjukkan 2.370 hotspot selama periode bulan Januari sampai dengan Agustus 2023. Sebaran hotspot tersebut teridentifikasi berada di kabupaten yang memiliki ekosistem gambut.
Lebih lanjut kajian analisis spasial yang dilakukan Save Our Borneo dalam periode 1 Agustus - 27 September 2023, menunjukkan karhutla seluas 69.188 ha. Sebaran karhutla dengan luasan terbesar terjadi di Kabupaten Kapuas seluas 18.497 ha, disusul Seruyan seluas 16.425 ha, Barito Selatan seluas 10.229 ha, Pulang Pisau seluas 7.290 ha, dan Kotawaringin Timur seluas 6.219 ha.
Ia pun menekankan total luas karhutla di Kalteng, sekitar separuhnya disumbang oleh empat perusahaan yang dilaporkan. Apalagi analisis keempat perusahaan ini juga menemukan kebakaran berulang di dalam areal konsesi mereka.
Bayu menyebutkan pada karhutla 2019 area terbakar di konsesi PT. Industrial Forest Plantation seluas 267 ha, PT. Rimbun Seruyan seluas 59 ha, PT. Karya Luhur Sejati seluas 1.675 ha , dan PT. Globalindo Agung Lestari seluas 84 ha.
“Ini artinya bukan kejadian pertama di konsesi mereka,” ucap dia.
Kebakaran ini juga mengakibatkan pencemaran udara. Pada 2 Oktober 2023, indeks kualitas udara (AQI) dengan particulate matter (PM) 2,5 di Kotawaringin Timur mencapai 1.135 dan Barito Selatan sebesar 334. Tingginya angka polusi ini menempatkan keduanya pada level Berbahaya. Sedangkan, Palangkaraya sebagai ibu kota provinsi berada pada angka 300 dimana masuk level udara Sangat Tidak Sehat.
“Hal tersebut berdampak pada terjadinya penurunan kualitas kesehatan masyarakat dan terdapat sejumlah 3.988 orang menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),” kata Bayu.
Ia pun menekankan agar polisi juga melakukan penegakan hukum di perusahaan yang lokasinya terdapat dan proses penegakan hukum ini dilakukan secara transparan dan maksimal.
Kamu sepakat pelaku pembakaran hutan harus dihukum?