LIPUTAN KHUSUS:
Satelit Pelacak Cuaca dan Api Terbaru NOAA Diluncurkan ke Orbit
Penulis : Raden Ariyo Wicaksono
Satelit ini menyediakan pelacakan cuaca, kebakaran hutan, dan perubahan iklim sepanjang waktu belahan bumi bagian barat.
Perubahan Iklim
Senin, 07 Maret 2022
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Sebuah roket Atlas V diluncurkan dari Florida pada Selasa membawa ke orbit satelit besar berikutnya yang dirancang oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional atau National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) untuk menyediakan pelacakan cuaca, kebakaran hutan, dan perubahan iklim sepanjang waktu belahan bumi bagian barat.
Pesawat ruang angkasa GOES-T adalah yang ketiga dari seri terbaru satelit geostasioner canggih, yang dikreditkan dengan merevolusi prakiraan cuaca waktu nyata, pemantauan lingkungan, dan deteksi bahaya dari luar angkasa.
Program GOES--kependekan dari Geostationary Operational Environmental Satellites--merupakan kerjasama antara NOAA dan NASA. Satelit terbaru akan berganti nama menjadi GOES-18 setelah mencapai orbit operasional sekitar 22.000 mil (35.000 km) di atas khatulistiwa, bergabung dengan pendahulunya GOES-16 dan GOES-17. Masing-masing diluncurkan pada 2016 dan 2018.
Orbit geosynchronous dari satelit GOES cocok dengan kecepatan rotasi Bumi, menjaga mereka dalam posisi konstan relatif terhadap permukaan planet. GOES-18 akan menggantikan GOES-17 di posisi barat, untuk mengawasi wilayah barat Amerika Serikat, Alaska, Hawaii, Meksiko, Amerika Tengah, dan Samudra Pasifik.
Pengoperasian GOES-17 terhambat oleh sistem pendingin yang rusak pada instrumen pencitraan utamanya, tetapi sebagian masih berfungsi. GOES-16 akan tetap ditempatkan di bagian timur belahan bumi.
GOES-T diluncurkan ke orbit awal pada hari Selasa di atas roket Atlas V 541 yang diterbangkan oleh United Launch Alliance, perusahaan patungan Boeing Co (BA.N) dan Lockheed Martin Corp (LMT.N) , dari Cape Canaveral US Space Pangkalan Angkatan di Florida.
Setelah berada di posisi terakhir, GOES-18 akan digunakan untuk melacak tidak hanya cuaca tetapi juga kebakaran hutan--salah satu kemampuannya yang paling penting untuk Amerika Serikat bagian barat--serta banjir bandang, badai debu, kabut, dan tanah longsor.
Satelit ini juga dilengkapi untuk memantau badai geomagnetik yang dipicu oleh ledakan aktivitas matahari, serta oseanografi dan perubahan iklim.