LIPUTAN KHUSUS:
Pola Konsumsi Bisa Jadi Penyebab Masalah Lingkungan
Penulis : Tim Betahita
Kehidupan perkotaan yang serba cepat dan praktis juga mendorong pola hidup masyarakat yang lebih konsumtif dan berdampak buruk bagi lingkungan.
Lingkungan
Senin, 19 Juli 2021
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Dalam virtual talkshow bersama WWF Indonesia, kemarin, terungkap bahwa salah satu penyebab permasalahan lingkungan bisa timbul gara-gara meningkatnya pola konsumsi masyarakat, baik itu terhadap makanan, pakaian, dan barang-barang lainnya.
Anggota Badan Pengawas Yayasan WWF Indonesia, Natalia Soebagjo mengatakan, masih banyak orang yang membeli sesuatu bukan karena kebutuhan, tapi keinginan.
"Sebisa mungkin belilah produk-produk yang awet dipakai sehingga kita tidak perlu membuangnya terlalu karena bisa menjadi sampah yang menumpuk,” kata Natalia.
Kehidupan perkotaan yang serba cepat dan praktis juga mendorong pola hidup masyarakat yang lebih konsumtif dan berdampak buruk bagi lingkungan. Misalnya, dapat meningkatnya jumlah sampah, atau pun kerusakan ekosistem akibat praktik produksi yang tidak bertanggung jawab dan eksploitatif.
Juga ada potensi meningkatnya emisi gas rumah kaca akibat dari proses produksi.
Hal ini diakui Janna Soekasah Joesoef yang sehari-hari bergerak di industri fesyen. Apalagi, industri ini diketahui memiliki dampak lingkungan yang signifikan. Sebagai pelaku industri, lanjutnya, berangkat dari kesadaran akan dampak lingkungan yang disebabkan industri fesyen, ia berinovasi dengan memanfaatkan sisa kain sebagai bahan baku produksi.
"Dengan demikian, kami harap dapat berkontribusi pada penghematan sumber daya alam dan mengurangi limbah industri," ujarnya.
Di sisi lain, penyanyi sekaligus pegiat lingkungan hidup, Nugie juga mengungkapkan, tingkat konsumsi masyarakat perkotaan memang jauh lebih tinggi dibandingkan masyarakat di pedesaan.
Sehingga, tidak dipungkiri jika slogan-slogan beli yang baik itu bermunculan dari masyarakat perkotaan.
"Kalau di kota, masyarakat mengandalkan semuanya dengan membeli."
"Sementara di desa, kebanyakan orang lebih memilih untuk meramu sendiri dari bahan yang mereka punya," kata dia lagi.
Oleh sebab itu, selain membeli barang yang dapat digunakan dalam jangka waktu panjang, Nugie juga mendorong agar masyarakat berhenti konsumtif.
Lebih baik, kata dia, mulai memanfaatkan bahan-bahan alami untuk diubah menjadi produk kebutuhan sehari-hari.