LIPUTAN KHUSUS:
Diduga Kematian Tak Wajar, Jenazah Aktivis Walhi Golfrid Siregar Diotopsi
Penulis : Redaksi Betahita
Betahita.id – Polrestabes Medan membentuk tim untuk mengungkap kasus tewasnya aktivis lingkungan sekaligus kuasa hukum Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Utara, Golfrid Siregar. Tim yang dibentuk pun langsung diterjunkan ke rumah keluarga korban di Kecamatan Tiga Dolok, Kabupaten Simalungun, Minggu malam , 6 Oktober 2019, untuk melakukan penyelidikan. Polisi pun kemudian membawa jenazah Golfrid ke
Hukum
Rabu, 09 Oktober 2019
Editor : Redaksi Betahita
Betahita.id – Polrestabes Medan membentuk tim untuk mengungkap kasus tewasnya aktivis lingkungan sekaligus kuasa hukum Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Utara, Golfrid Siregar.
Tim yang dibentuk pun langsung diterjunkan ke rumah keluarga korban di Kecamatan Tiga Dolok, Kabupaten Simalungun, Minggu malam , 6 Oktober 2019, untuk melakukan penyelidikan. Polisi pun kemudian membawa jenazah Golfrid ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut dan tiba di Medan pada Senin (7/10) sekira pukul 18.40 WIB.
Jenazah Golfrid rencananya akan diautopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. Empat anggota keluarga ikut mengantar jenazah korban ke rumah sakit milik Polri tersebut.
Tante Golfrid, Serdiana Sitompul, mengatakan, mereka datang ke rumah sakit lantaran permintaan dari pihak kepolisian. “Katanya jenazah Golfried mau diautopsi. Dan kebetulan saya yang angkat telepon itu dan dibilang mau dijemput untuk otopsi,†ujar Serdiana kepada wartawan di rumah sakit.
Saat berkomunikasi dengan polisi, lanjut Serdiana, ia sempat mempertanyakan apa tujuan penjemputan jenazah korban. Polisi bilang agar permasalahan menjadi tuntas.
“Mereka (polisi) bilang ini supaya tahu apakah korban tewas karena ditabrak atau dibunuh,†katanya.
Serdiana mengatakan, semua keluarga yang ada di kampung yakin Golfrid meninggal dunia bukan karena tabrakan. Kejanggalan terlihat di bagian kepalanya yang terluka parah.
“Sedangkan di sekujur tubuh tidak ada terdapat luka. Kalaupun dia tabrak, tentu ada luka-luka di bagian kaki ataupun tangan,†ungkap Serdiana.
Polisi sudah menelusuri remakan CCTV untuk mengungkap kasus ini. Sedangkan jenazah korban masih berada di ruangan jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, menjalani proses
Manajer advokasi dan kampanye WALHI Sumut, Roito Lumbangaol mengatakan, Golfrid menghilang sejak Rabu (2/10) sekira pukul 17.00 WIB. Dia keluar rumah untuk mengantar paket ke JNE dan selanjutnya bertemu seseorang di Marendal. Sejak saat itu, korban tidak bisa dikontak oleh istrinya.
Tepatnya Kamis (3/10) sekitar pukul 01.00 WIB, Golfrid Siregar ditemukan tidak sadarkan diri di Fly Over Jalan Jamin Ginting, Medan. Dia ditemukan tukang becak yang kebetulan melintas di sana. Lantas tukang becak itu membawa korban ke Rumah Sakit Mitra Sejati, namun ia diarahkan ke Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik Medan.
Golfrid mengalami luka cukup parah di bagian kepala. Tempurung kepalanya cedera parah dan harus menjalani operasi pada Jumat (4/10). Korban akhirnya meninggal dunia usai dirawat tiga hari di rumah sakit.