Hari Bumi: Anak Muda Desak Investasi Berkelanjutan di Indonesia
Penulis : Kennial Laia
Perubahan Iklim
Sabtu, 23 April 2022
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Sekelompok anak muda menggelar demonstrasi di depan Kementerian Investasi di Jakarta, Jumat, 22 April 2022. Aksi tersebut menuntut pemerintah agar serius memilih investasi yang baik untuk kelestarian bumi.
Aksi dilakukan bertepatan pada peringatan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2022. Kelompok anak muda tersebut tergabung dalam komunitas Climate Rangers Jakarta dan XR Jakarta, berkolaborasi dengan organisasi masyarakat sipil 350 Indonesia.
Mellisa Kowara dari XR Jakarta mengatakan, investasi terhadap energi fosil telah merusak bumi. Hal itu diperkuat oleh asesmen terbaru dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) pada Februari lalu. Aktivitas bisnis fosil merupakan salah satu faktor terbesar kenaikan suhu yang mendorong naiknya intensitas bencana seperti banjir, gelombang panas, dan kekeringan di berbagai wilayah bumi.
“Untuk itu teman-teman dari XR Jakarta dengan lantang mengingatkan pengambil kebijakan untuk menghentikan kegilaan moral ini dan menghindari kepunahan kita dengan mulai beraksi sesuai sains,” kata Mellisa usai demonstrasi di Jakarta, Jumat 22, April 2022.
Ginanjar Ariyasuta dari Climate Rangers Jakarta mengatakan, kerugian akibat dampak perubahan iklim di Indonesia terus bertambah. Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), saat ini angkanya mencapai Rp 544 triliun. Dikhawatrkan akan meningkat di masa mendatang.
“Angka itu adalah bukti bagaimana investasi yang serampangan, terlebih yang berpotensi merusak iklim hanya akan membuat kerugian ekonomi bagi Indonesia,” kata Ginanjar saat melakukan aksi di depan gedung Kementerian Investasi, 22 April 2022.
“Untuk itu memilih investasi yang berkelanjutan menjadi bagian penting untuk dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Jadikan presidensi G20 momen penting memulainya,” tuturnya.
Dalam sebulan terakhir, terdapat dua laporan ilmiah terbaru dari IPCC. Pertama, terkait dampak krisis iklim yang semakin mengancam dan merusak kehidupan di planet ini. Kemudian solusi yang dapat dilakukan oleh pengambil kebijakan untuk menghindari dampak buruk krisis iklim ke depannya.
Secara singkat, para ilmuwan mendesak agar pemerintah di dunia menyetop investasi baru dan segera melakukan transisi energi terbarukan.
Indonesia Digital Campaigner 350.org Jeri Asmoro mengatakan sektor energi cukup penting dalam konteks kegiatan menarik investasi. Jika pemerintah serius melakukan transisi energi, diperlukan dukungan dari pengambil kebijakan, terutama dari kementerian terkait.
“Dukungan pengambil kebijakan dari Kementerian Investasi dan Kementerian Koordinator menjadi kunci penting. Hentikan menarik investasi sektor energi fosil yang merusak, dan pilih investasi energi terbarukan yang berkelanjutan,” pungkasnya.
SHARE